∞ Fяёѕђ ∞

Welcome to OUR WORLD..
≈ Enjoy ≈

Selasa, 19 April 2011

² ⌣DUA KOTAK⌣²

Ada di tanganku dua buah kotak yang telah Tuhan berikan padaku untuk dijaga. Kata-Nya, "Masukkan semua penderitaanmu ke dalam kotak yang berwarna hitam.Dan masukkan semua kebahagiaanmu ke dalam kotak yang berwarna emas."

 

Aku melakukan apa yang Tuhan katakan.
Setiap kali mengalami kesedihan maka aku letakkan ia ke dalam kotak hitam. Sebaliknya ketika bergembira maka aku letakkan kegembiraanku dalam kotak berwarna emas.

Tapi anehnya, semakin hari kotak berwarna emas semakin bertambah berat. Sedangkan kotak berwarna hitam tetap saja ringan seperti semula.
Dengan penuh rasa penasaran, aku membuka kotak berwarna hitam. Kini aku tahu jawabannya. Aku melihat ada lubang besar di dasar kotak berwarna hitam itu, sehingga semua penderitaan yang aku masukkan ke sana selalu jatuh keluar.

Aku tunjukkan lubang itu pada Tuhan dan bertanya, "Kemanakah perginya semua penderitaanku?" Tuhan tersenyum hangat padaku. "AnakKu, semua penderitaanmu berada padaKu." Aku bertanya kembali, "Tuhan, mengapa Engkau memberikan dua buah kotak, kotak emas dan kotak hitam yang berlubang?"

"AnakKu, kotak emas Kuberikan agar kau senantiasa menghitung rahmat yang Aku berikan padamu, sedangkan kotak hitam Kuberikan agar kau melupakan penderitaanmu." Ingat-ingatlah semua kebahagiaanmu agar kau senantiasa merasakan kebahagiaan. Campakkan penderitaanmu agar kau melupakannya.

Rabu, 13 April 2011

Santo Tarsisius

Sedikit cerita tentang pelindung kami...

Tarsisius hidup di Roma. Ia melayani misa kudus di katakombe-katakombe tempat orang Kristen menyembah Allah secara sembunyi-sembunyi karena mereka dikejar-kejar dan dianiaya oleh orang-orang Kafir.
Pada suatu hari, ketika Tarsisius sedang membawa Sakramen Mahakudus kepada martir-martir yang berada di penjara, ia ditangkap teman-temannya lalu dipukul. Namun ia tidak memberikan hosti kudus yang ada di dalam genggamannya. Ia akhirnya mati sebagai seorang martir kecil dari Sakramen Ekaristi. Orang Kristen menguburkan dia dengan hormat di dalam katakombe. Hal ini terjadi pada abad ketiga.
Cerita tentang Tarsisius mengingatkan kita bagaimana orang-orang Kristen sejak awal mula mencintai Sakramen Mahakudus. Misa kudus dan komuni kudus memberikan kekuatan bahkan untuk mati sekalipun demi iman mereka.

Tarsisius mengajarkan anak-anak untuk mencintai Yesus dalam misa kudus sebagai teman mereka yang terbaik. Yesuslah yang akan menolong mereka menjadi baik dan berani berkurban bagi iman mereka sebagaimana Tarsisius sendiri alami, ketika ia memberikan hidupnya karena mencintai Yesus.
Kita hendaknya meminta melalui St. Tarsisius sebuah cinta yang berkobar-kobar akan Yesus yang hadir dalam Sakramen Mahakudus.